BREAKING NEWS

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.

Thursday, April 15, 2010

Sengketa Tanah Makam Mbah Periuk


Pertumpahan darah di depan Makam Mbah Priok di Koja, Jakarta Utara, Rabu 14 April 2010. Bentrokan antara pejabat dan penduduk mengecat berbagai tindak kekerasan. Ada terbaring mati, sementara korban lainnya kelewang karena slash, jatuh dan terinjak mencapai target - dari kuburan. Untuk warga negara, Muhammad Hasan Habib Mbah Priok atau was'm al-Haddad tidak biasa karakter. Hal ini untuk menyebarkan Islam dan tokoh legendaris. Namanya bahkan telah cikal bakal nama daerah Tanjung Priok. 
Mbah Priok bukan asli warga Jakarta. Dia berada di Ulu, Palembang, Sumatera Selatan-lahir pada tahun 1722 dengan nama Al Imam Al Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan Bin Muhammad Al Haddad RA Al Imam Al Arif Billah belajar agama dari ayah dan kakeknya sebelum Hadramaut, Yaman Selatan, pergi ke pengetahuan agama mereka untuk memperdalam. Jadilah propagator Islam adalah simbol dari keputusan hidup mereka. Pada 1756, 29 tahun, ia pergi ke pulau Jawa. Al Imam Al Arif Billah tidak sendirian, dia pergi dengan Arif Al Habib Ali Al Billah Al Haddad dan tiga orang lain dengan perahu. Yaitu, dalam perjalanan, kelompok mengejar tentara Belanda. Anda belum ditampilkan. Dalam perjalanan yang memakan waktu dua bulan untuk menyelesaikan, perahu mereka tumpangi dihantam oleh gelombang. Semua pengiriman itu hanya beberapa liter beras bertebaran dan panci untuk merebus beras. Pada satu titik kelompok kehabisan kayu bakar, dayung dan bahkan dibakar. Pada saat ini termasuk Mbah panci Priok dengan beras di jubahnya. Dengan doa, di pot beras ke beras. Cobaan belum berakhir, beberapa hari kemudian datang gelombang besar hujan dan guntur. Perahu tidak dapat dikendalikan, dan sebaliknya. Tiga orang tewas, yang berjuang selama Al Imam Al Arif dan Arif Billah Billah Al Habib Al untuk mencapai perahu sampai perahu itu terbalik. Dalam kondisi sandwich dan tubuh lemah, baik doa dan berdoa. Dingin dan kondisi kritis itu berlangsung selama 10 hari, Al Imam Al Arif Billah wafatlah. Sementara Arif Billah Al Habib Al duduk di atas keadaan alami penahan lemah dan perahu dayung - gelombang didorong dan disertai dengan lumba-lumba menuju pantai. Insiden ini beberapa orang yang mengalami bantuan segera. Tubuh Al Imam Al Arif Billah dimakamkan. Dayung yang sudah terhubung ke nisan sebagai pendek. Di kaki plug kayu untuk lengan seorang anak - yang akhirnya berkembang menjadi pohon Tanjung. Ketika memasak nasi dengan panci nasi dengan cara ajaib yang ditempatkan dalam kubur. Dikatakan - panci untuk bergeser panjang, dan akhirnya ke laut. Banyak orang yang mengaku saksi, 3 atau 4 tahun ketika mereka berada di pot laut dengan ukuran rumah. Berdasarkan kejadian tersebut, wilayah ini akhirnya ditunjuk oleh penahan, ada juga yang menyebutkan Cottage Row - yang berarti dayung pendek. Nama Al Imam Al Arif Billah juga dikenal sebagai Mbah Priok. Mbah perjalanan rekan Priok, Arif Billah Al Habib Ali Al Haddad dilaporkan didirikan di daerah tersebut. Ia kemudian melanjutkan perjalanannya sampai akhir di Sumbawa. Dikatakan-nya Mbah Priok pembongkaran kuburan tidak hanya sekali ini Artinya, jika pembongkaran kekuasaan Belanda, pemerintah kolonial ingin kuburan, terdengar bunyi ledakan keras dan cahaya dari dalam makam, begitu frustrasi dibongkar. Dalam era Orde Baru, juga direncanakan pembongkaran. Sebaliknya buldoser untuk membongkar kuburan suci meledak. Korban jatuh. rencana penutupan Final telah direncanakan sejak tahun 2004. Tapi hari ini menyadari. Ratusan polisi menjalankan Satpol PP mendukung negara - yang berada di bawah instruksi Gubernur DKI Nomor 132/2009 pada pengendalian bangunan - di atas tanah milik PT Pelindo II sesuai dengan hak penggunaan lahan (HPL) No 01/Koja 1452 .270 meter persegi luas dengan sebuah.. Pemerintah tidak akan digali ambigu. Kepala Informasi dan Publikasi Pemerintah di Jakarta Cucu Ahmad Kurnia mengatakan kuburan sebagai monumen bersejarah dan warisan budaya akan diperlukan. Tidak dijual. Selain itu, kata sang cucu, Mbah Priok tetap tidak ada. Tubuh TPU Semper telah ditunda. Menurut Kepala Badan dan Pemakaman DKI Jakarta pada tanggal 10 Februari 2009, Mbah Priok akan dipindahkan pada tanggal 21 Agustus 1997. Yang lain berkata tubuhnya dibawa keluar dari kota ahli waris.

Share this:

 
Back To Top
Copyright © 2014 SSN. Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Templates